Apa itu Puasa? Puasa adalah upaya menyatakan kepada Allah dan kepada diri sendiri, bahwa anda serius dalam menjalin hubungan dengan Allah. Puasa juga dapat diartikan sebagi kegiatan untuk menahan diri dari nafsu dalam diri kita.
Puasa menolong anda dalam memperoleh perspektif baru dan memperbaharui hubungan kepada Allah. Sekalipun di dalam Alkitab puasa selalu berhubungan dengan aktivitas tidak makan, tetapi ada cara lain untuk berpuasa. Apapun yang dapat kita tinggalkan untuk sementara demi memusatkan perhatian pada Allah dengan cara yang lebih baik sudah dapat dianggap sebagai puasa (1 Korintus 7:1-5).
Dalam Kristen, ada beberapa cara dalam berpuasa menurut Alkitab, yaitu;
Puasa penuh > tidak makan tidak minum, maksimal tiga hari.
Puasa sebagian > tidak makan sama sekali, tetapi tetap minum. Dilakukan selama 7, 30 atau 40 hari atau makan dan minum pada pagi hari dan sore hari, dilakukan selama 7, 30 atau 40 hari.

Saat kita sudah memantabkan hati untuk berpuasa, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan saat akan menjalani puasa, diantaranya;

  1. Tentukan Tujuan Anda Berpuasa
    Mengapa Anda berpuasa? Apakah untuk menambah pengalaman spiritual, untuk bimbingan, untuk penyembuhan, untuk penyelesaian masalah, untuk jawaban khusus untuk menangani situasi yang sulit? Mintalah Roh Kudus untuk memperjelas masalah anda dan tujuan-Nya. Hal ini akan memungkinkan Anda untuk berdoa dengan lebih spesifik dan jelas permintaan anda.
    Melalui puasa dan doa kita merendahkan diri di hadapan Allah sehingga Roh Kudus akan menggerakkan jiwa kita, membangkitkan gereja-gereja kita, dan memulihkan negeri kita, sesuai dengan 2 Tawarikh 7:14. Jadikan ini prioritas dalam puasa Anda.
  2. Persiapkan Fisik Anda
    Puasa membutuhkan tindakan pencegahan yang wajar. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter, terutama jika anda memiliki penyakit kronis. Beberapa orang tidak boleh berpuasa tanpa pengawasan profesional.
    Persiapan fisik akan membuat perubahan drastis dalam rutinitas makan Anda sedikit lebih mudah sehingga anda dapat perhatian penuh kepada Tuhan dalam doa.
  3. Jadwalkan Waktu dengan Tuhan
    Untuk dapat berpuasa yang maksimal, sisihkan cukup waktu untuk menyendiri dengan Tuhan. Dengarkan pimpinan-Nya. Semakin banyak waktu yang Anda habiskan bersama-Nya, akan membuat puasa yang lebih bermakna.
  4. Berhenti berbuat dosa
    Yesaya 58:4 : Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi.
    Kita memang harus menjauhi dosa, tetapi puasa bisa dijadikan titik balik sebagai moment untuk bertobat dan berhenti berbuat dosa untuk seterusnya.
  5. Melayani orang lain, memberikan persembahan kasih.
    Yesaya 58:6; Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk.

Selamat berpuasa, Tuhan memberkati.